Kultur jaringan

Minggu, 04 Juli 2010

Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. 
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga  tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. 
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1)    Pembuatan media
2)    Inisiasi
3)    Sterilisasi
4)    Multiplikasi
5)    Pengakaran
6)    Aklimatisasi
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.  Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.  Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.  Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.  Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.  Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. 
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.  Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.  
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.  Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.  Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri). 
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif. 
Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.
Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat. Selain itu, dengan adanya pertumbuhan tanaman yang lebih cepat maka lahan-lahan yang kosong dapat c
KEUNTUNGAN PEMANFAATAN
KULTUR JARINGAN
¨ Pengadaan bibit tidak tergantung musim
¨ Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak
dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari
satu mata tunas yang sudah respon dalam 1
tahun dapat dihasilkan minimal 10.000
planlet/bibit)
¨ Bibit yang dihasilkan seragam
¨ Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (meng
gunakan organ tertentu)
¨ Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah
dan mudah
¨ Dalam proses pembibitan bebas dari gang
guan hama, penyakit, dan deraan lingkungan
lainnya
KULTUR jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
membuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh
menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).
Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan
tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat sama
atau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazim
diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.
 Kola Lemahkan Tulang
BOSTON – Konsumsi senyawa kola yang berlebihan pada tubuh, menurut penelitian baru-baru ini, membuat tulang manusia, terutama wanita menjadi makin lemah.
Hasil tersebut ditemukan oleh Dr. Katherine L. Tucker dari Universitas Boston, yang melakukan studi korelasi kelemahan tulang pada 2500 peminum kola, yang dilangsir kantor berita AP awal minggu ini.
Pada penelitiannya tersebut, Dr. Katherine menemukan bahwa peminum kola, memiliki tingkat kekuatan tulang lebih rendah daripada orang yang tidak meminum kola. “Tingkat kekuatan tulang dikenal dengan istilah BMD atau Bone Mineral Density, yang mempengaruhi berbagai masalah kerapuhan tulan,” paparnya.
“Karena kola merupakan salah satu minuman terpopuler yang ada saat ini. Hasil penelitian ini seharusnya diumumkan secara luas, karena berpengaruh pada taraf kesehatan kita,” urainya, pada artikel yang telah dimuat di bulan Oktober ini di Jurnal Klinik Nutrisi Amerika.
Penelitian ini juga menunjukan kebanyakan peminum kola perempuan memiliki tingkat kerapuhan tulan lebih besar. Dalam catatannya, menurut Dr. Katherine hal ini dimungkinkan karena banyak wanita lebih banyak meminum susu, namun banyak meminum soda pada kola.
Fenomena ini dijelaskan oleh Dr. Katherine dikarenakan kola mengandung zat bernama phosporic acid. Zat tersebut menyerap fungsi kalsium yang telah masuk dalam tubuh sehingga mineral yang ada dalam kalsium, yang seharusnya dapat membantu proses penguatan tulang menjadi hilang.
“Sayangnya baru sekarang ada bukti kuat, yang menyatakan zat berkarbonasi seperti kola, ternyata sangat berpengaruh pada tulang,” tambah Katherine. Sementara itu, pada kaum lelaki, lebih sedikit efek perapuhan tulang yang dikarenakan konsumsi kola.

DI JUAL Soni Ericsson W 200 seharga Rp. 325 ribu [Fb: synva.synvoo@yahoo.com]

Jumat, 02 Juli 2010

About W200

Sony Ericsson W200 adalah handphone walkman keluaran Sony Ericsson dengan ukuran 101 x 44 x 18mm dan berat 85 gram. Handphone ini telah dilengkapi dengan Walkman Player, Kamera VGA, dan FM Radio.
W200 dapat menyimpan data sebesar 27 MB dan mampu ditambah dengan penggunaan Memory Stick Micro/M2. Layarnya berukuran 128x160 pixels.

[sunting]Fitur

Musik
Pesan
Konektivitas
Lainnya
Dukungan jaringan
  • GSM 900, 1800, 1900




LENGKAP!!!

Hubungi Facebook saya: synva.synvoo@yahoo.com
atau email saya di tha.va_rova@yahoo.co.id

BIOLOGI: FUNGI

Sabtu, 29 Mei 2010

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang").

Posisi fungi dalam taksonomi

Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
[sunting]Cara hidup

Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
Saprofit
Parasit
Mutual
dan lain - lain

Habitat

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.

Reproduksi

Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Klasifikasi

Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:
Zygomycota
Acsomycota
Basidiomycota
Deuteromycota
Mikoriza
Lumut Kerak

Berkas:Phycomyces.JPGZygomycota, adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat. Jamur ini bersifat senositik dan dapat membentuk struktur dorman bersfat sementara yang disebut zigospora.Jamur dalam subdivisi ini dahulunya dimasukkan bersama-sama Mastigomycota ke dalam kelas Phycomicetes, berdasarkan cirri khas berupa hifa yang tak bersekat-sekat (aseptat), tetapi ternyata kedua subdivisi ini menunjukkan banyak ciri yang berlainan, seperti tempat hidup dan jumlah flagel pada zoospore sehingga perlu ditempatkan secara terpisah.[1]

Jamur-jamur dalam kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam tanah atau pada bagian tumbuhandan hewan yang membusuk. [2]Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah perkembangbiakan seksual dengan ‘’gametangiogami’’ dari dua hifa yang saling sesuai dengan menghasilkan zigospora, sedangkan perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiosporaatau konidia.[3].Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi.[4]Seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin,mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa. Jamur dalam kelas ini disebut sebagai jamur paling tinggi dibandingkan dengan kelas Ascomycota dan Basidiomycota.[5]




Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Berkas:Scarlet elf cap cadnant dingle.jpg




Reproduksi Aseksual

Dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas. kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau pseudohifa.

Reproduksi Seksual

Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan. 2)Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid. 3)Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium. 4)Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami. 5)Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan. 6)Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogoniumyang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik. 7)Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan intidiploid. 8)Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.
  • Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosismenghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askusterdiri dari 8 buah spora.


Beberapa Ascomycota penting




Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut basidium. Secara esensial grupAscomycota, mempunya 22,300 spesies. Basidiomycotina dibagi menjadi Homobasidimycotina(jamur yang sebenarnya); dan Heterobasidiomycetes. Basidimycotina dapat dibagi lagi menjadi 3 kelas, Hymenomycotina (Hymenomycetes), Ustilaginomycotina (Ustilaginomycetes), danTeliomycotina (Urediniomycetes).
Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia, mempunyai dikaryon.

Daur hidup

Basidiomycetes mempunyai sistem reproduksi yang aneh. Kebanyakan merupakan heterotolik, tapi dengan bipolar atau tetrapolar sistem kawin. Biasanya, somatogami (hyphogami) dilakukan.
Kebanyakan Basidiomycetes hidup sebagai dikariotik, miselium, dengan karyogami danmeiosis terjadi di basidium. Berikut contoh diploid daur hidupgenus Xerula kadang ditemukan memproduksi klon diploid sebagai spora, dan Armillaria, patogen hutan biasa, mempunyai miselium yang diploid, dimana karyogami mengikuti plasmogami.
Spora vegetatif (konidia) juga ditemukan di basidiomycetes.
Berkas:Haeckel Basimycetes.jpg


Deuteromycota atau Jamur tak sempurna adalah jamur yang belum di ketahui cara reproduksiseksulanya. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif.


Anggota

Berikut anggota Deuteromycota:
  1. Chladosporium
  2. Curvularia
  3. Trichophyton
  4. Aspergillus oryzae
  5. A. wentii
  6. A. flavus
  7. A. fumigatus
  8. Fusarium

Berkas:Aspergillus.gif

Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu) jamur.
Mikoriza mrupakan simbion yang obligat dan memerlukan akar tanaman untuk melengkapi daur hidupnya


Mikoriza

Mikoriza secara umum terbagi atas 2 (dua) golongan, yaitu : ektomikoriza dan endomikoriza. Pembagian ini didasarkan pada tempat mikoriza bersimbiosis pada akar.
Ektomikoriza : merupakan mikoriza yang menginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel apeks akar.
Endomikoriza : merupakan mikoriza yang menginfeksi bagian dalam akar tanaman di dalam dan di antara sel-sel apeks akar.
Ektomikoriza kebanyakan bersimbiose dengan tanaman tahunan atau tanaman pohon. Beberapa diantaranya yang sempat tercatat adalah: sengon, jati, beberapa tanaman buah seperti mangga, rambutan, jeruk dsb. Bentuk simbiose ini dapat terlihat secara morfologis berupa jalinan miselia pada bagian rambut-rambut akar. Pada pengamatan mikroskopis dengan perbesaran 400 x dengan perlakuan staining menggunakan salah satu stain seperti LTB (Lactophnol Trypan Blue), nampak gambar yang cukup jelas dimana miselia mikoriza menempel dan pada bagian ujungnya menginfeksi permukaan akar tanaman. (Anton Muhibuddin, 2005). Beberapa jenis mikoriza tampak jelas secara mikroskopis tanpa proses pewarnaan pada bagian permukaan rambut akar tanaman.
Endomikoriza banyak ditemukan pada tanaman semusim, seperti tanaman kacang-kacangan, padi, jagung, beberapa jenis sayuran, tanaman hias, dsb. Pengamatan mikroskopis pada perbesaran 100 x dengan perlakuan staining jels menunjukkan adanya vesikel dan kadang tampak pula arbuskula dalam sel tanaman yang terinfeksi oleh mikoriza. Infeksi mikoriza dalam sel tanaman yang ditunjukkan dengan terbentuknya vesikel dan arbuskula sangat penting dalam simbiose antara mikoriza dan tanaman. Dengan terbentuknya vesikel dan arbuskula dalam sel tanaman, berarti simbiose telah terjadi dengan sempurna dan tanaman sudah dapat menikmati hasil kerja mikoriza berupa unsur hara yang diserap dari dalam tanah (Anton Muhibuddin, 2006).
Menurut Anton Muhibuddin(2009)Keberadaan VAM dalam akar tanaman menyebabkan beberapa perubahan pada morfologi akar secara umum seperti perubahan struktur sel akar, kepekatan sitoplasma, dsb., namun tidak mempengaruhi perubahan fisiologi tanaman inang secara signifikan. Misalnya, jaringan konsentrasi senyawa yang mengatur pertumbuhan dan perubahan unsur kimia lain, meningkatkan laju fotosintesis, dan perubahan partisi fotosintetik untuk tunas dan akar. Potensi peningkatan penyerapan mineral dari tanah untuk perubahan dalam status nutrisi jaringan inang, pada gilirannya mengubah aspek struktural dan biokimia dari sel-sel akar. Beberapa hal di atas dapat mengubah permeabilitas membran sehingga kualitas dan kuantitas akar juga akan semakin meningkat. VAM juga mampu menginduksi perubahan komposisi mikroorganisme rhizosphere, sehingga tepat untuk disebut dengan "mycorrhizosphere" (Anton Muhibuddin, 2008). Pengaruh akhir dari proses tersebut adalah tanaman sehat, lebih mampu menahan tekanan lingkungan dan menoleransi atau mengurangi efek penyakit tanaman.

Lumut kerak (atau Lichenes dalam istilah ilmiah) adalah suatu organisme majemuk yang merupakan suatu bentuk simbiosis erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau sianobakteri (biasanya Nostoc). Kerja sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.
Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat digunakan sebagai pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan pengobatan (contoh: kayu angin Usnea).
Berkas:Lumut kerak di sebatang ranting.jpg

Di kutip dari google

“TRANSFER FACTOR HARAPAN BARU UNTUK PARA PENDERITA KANKER”

Rabu, 12 Mei 2010

Kanker termasuk kategori penyakit karena lemahnya sistem imun, menurut Dr. William Hennen “penyakit” terjadi karena lemahnya sistem imun, untuk perawatan dan pencegahan berbagai macam penyakit kanker, bisa mengkonsumsi “Transfer Factor” [ TF ]

Apa itu “Transfer Factor”, bagaimana cara kerjanya ?…..

1. Transfer Factor / TF ádalah ‘Molekul Pendidik Sistem Imun’ [ Immune IQ ]. 1 buah kapsul TF [ 300 mg ] berpotensi Mengenali lebih dari 200.000 jenis kuman, virus, jamur, parasit, bakteri, dsb. Informasi IQ yang terkandung didalam TF merangsang Tentara – Tentara sistem imun untuk Menyerang segala musuh-musuhnya, sel-sel rusak dan juga sel-sel kanker.

2. TF adalah gabungan antara ekstrak kolostrum [ susu awal sapi ], kuning telur [ gabungan sempurna molekul pendidik / pintar ] dan dipadukan dengan berbagai tanaman obat seperti Cordyceps, Jamur Shiitake, Mitake, Olive leaf extract, Soya bean extract, Zinc [ yang dikenal sebagai tanaman herbal / obat yang mampu melawan sel-sel kanker ] tetapi ia tidak mengandung antibodi khusus seperti yang terdapat di dalam kolostrum [ hewan ], sehingga TF tidak memberi efek alergi kepada pengguna.

3. TF hadir setelah 50 th penelitian ditemukan oleh Dr. Henry Sherwood Lawrence [ 1916 — 2004 ] dan telah menghabiskan biaya lebih dari US$40 juta, dan di teliti oleh ilmuwan dari 60 negara.

4. TF adalah produk Pertama yang disahkan penggunaanya oleh Kementrian kesehatan Rusia untuk digunakan di seluruh Rumah Sakit dan seluruh klinik di Rusia menggantikan obat “IL-2” yang memakan biaya terlalu besar untuk pengobatan kanker US$ 5000 dibandingkan TF hanya 100$ per botol.

5. 4Life Research adalah Leader dalam Revolusi Sistem Imun. Teknologi ekstraksi TF dari kolostrum dan kuning telur telah dipatenkan oleh 4Life Research [ Teknologi Nanofactor ] hingga tahun 2020.

6. Lebih dari 3500 laporan uji klinis dihasilkan untuk membuktikan kekuatan TF.

7. TF aman tidak mengandung kadar toksik boleh di padukan dengan obat resep dokter dan baik di konsumsi oleh pasien yang sedang melakukan proses kemoterapi, karena mampu meningkatkan daya tahan tubuh hinggá **283% dan 437%.

**Test results obtained from independent NK cell studies conducted by Dr. Anatoli Vorobiev, head of Immunology, at the Russian Academy of Medical Science. The blind studies tested 4Life Transfer Factor E-XF (the primary ingredient in Tri-Factor Formula) and other immune system products.

Web USA : http://www.4life.com
Web Indonesia : http://www.4lifeindonesia.co.nr

Semoga informasi yang saya berikan bermanfaat, terima kasih.

Biologi : Virus

Virus berarti racun. karena hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme . ia selalu parasit obligat karena jika dikembang biakan di media bukan mahkluk hidup misalnya media agar atau glukosa tidak bisa berkembang biak , namun jika di jaringan mahkluk hidup OK banget

Ciri ciri Virus

* Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil diukur satuannya mili mikron ( 1/1000000 mm.
* Dari ukurannya ia hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter)
* virus adalah kehidupan transisi antara benda mati dan hidup karena ia bisa sebagai benda mati ketika dikristalkan tetap bisa hidup (Wendell Stanley) , dan mampu reproduksi sebagai mahkluk hidup
* Reproduksinya selalu di jaringan mahkluk hidup misalnya di embryo/telur , jaringan tumbuhan
* Reproduksinya secara Replikasi /Proliferasi , tidak bisa membelah diri karena ada bagian tubuhnya yaitu Kapsid disusun oleh protein yang mereka tidak bisa membuatnya sendiri
* Maka Virus selalu parasit (Parasit obligat) karena ia hanya ingin membentuk dirinya dengan mengambil protein untuk membentuk kapsidnya
* protein tidak bisa ia buat karena ia tidak memiliki ribosom , dan bagian sel lainnya mengingat ia memang tak punya sel karena ukurannya ( sel satuan terkecilnya mikron)
* selain itu tubuh virus hanya tersusun oleh satu asam nuklead RNA atau DNA , perlu diketahui semua mahkluk hidup mempunyai keduanya RNA dan DNA
* dengan hanya mempunyai satu asam nuklead ya jelas meraka tak bakal bisa membuat Protein karena sintesa protein itu dibuat Kerja sama antara DNA dan RNA. DNA sebagai Arsitek/perancangmya dan RNA sebagai pelaksananya OK

SEJARAH PENEMUAN
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).

STRUKTUR TUBUH
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.
Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.
Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.

Ada 2 daur Infeksi virus :daur Litik - daurLisogenik

DAUR LITIK

1. Fase adsorpsi dan infeksi
Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.
2. Fase Replikasi (fase sintesis)
DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis
Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.

b. Infeksi secara lisogenik/daur lisogenik
Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri.
2. Fase penggabungan
DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
3. Fase pembelahan
Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.
Beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik:
Siklus/daur litik
• Waktu relatif singkat
• Menonaktifkan bakteri
• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
Siklus/daur lisogenik
• Waktu relatif lama
• Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus
• Terikat pada kromosom bakteri

Tahap-tahapnya DIATAS bisa disederhanakan menjadi APEAL

* Adsorpsi, yaitu virus menempel pada dinding sel bacteri Escherichia coli dengan ujung ekornya.
* Penetrasi, yaitu virus melobangi dinding sel bacteri kemudian memasukan DNA-nya (materi geneti)
* Eklipase, DNA virus dalam bacteri akan mempengaruhi metabolisme bacteri kemudian dibentuklah DNA virus dan protein yang baru.
* Pembentukan virus baru (Asembling) , komponen-komponen virus dalam sel bacteri dirakit kembali dan terbentuklah bacteriofage yang baru.
* Pemecahan sel inang ( LISIS), bacteriofage-bateriofage yang baru melepaskan diri dari bacteri sehingga sel bacteri pecah dan munculah virus-virus baru (antara 200 - 300 ekor) yang siap menginfeksi bacteri Escherichia coli yang lain.


Virus dapat berkembangbiak dalam sel bacteri, sel hewan dan sel tumbuhan tingkat tinggi.
Karena itu virus dapat dibedakan :
a. Virus bacteri : virus yang dapat berkembangbiak pada sel bacteri, asam nukleat virus ini umumnya ADN
b. Virus tumbuhan : virus yang dapat berkembangbiak pada sel tumbuhan tingkat tinggi, asam nukleat virus ini umumnya ARN
c. Virus hewan : virus ini dapat berkembangbiak pada sel hewan atau manusia, asam nukleat virus ini umumnya ADN atau ARN

Peranan virus dalam kehidupan manusia :

a. Menguntungkan :
Dengan berkembangnya rekayasa genetika, virus banyak dipakai dalam penelitian dan percobaan kedokteran. Bahkan virus banyak digunakan untuk mengobati penyakit menular dan untuk membuat peta kromosom.

b. Merugikan :
Pada manusia :
- Cacar (voricella) jenis Virus DNA yaitu Orthopox Virus
- Polio melitis jenis Virus RNA
- Influenza jenis virus RNA yaitu Orthomyxovirus
- Hepatitis jenis Virus RNA meliputi Hepatitis C, B, A dan D serta E
- Herpes yaitu Virus DNA yaitu Herpes Virus
- Morbili (campak)
- Rabies (gila anjing) jenis Virus DNA yaitu rhabdovirus dan Lyzza virus
- Trakom (radang selaput mata) Jenis Virus DNA yaitu Trachoom Virus
- Demam kuning (yellow fever)
- Demam berdarah jenis Virus DNA yaitu Virus Dengue atau Togovirus - thrombocyt kurang
- Gondongan (parototis) Jenis Virus RNA Paramyxovirus A
- Menginitis (radang selaput otak)
- Rubella
- Herpes simpleks (penyebab sakit cacar air, infeksi genital dan kanker)
- Kanker jenis virus DNA yaitu virus Onkogen
- AIDS oleh HIV menyerang Lympocyt ( Leucocyt Agranuler) sehingga defisiensi immun
- Ebolla Jenis virus RNA yaitu Fillovirus/ virus ebola
- Flu Burung Jenis Virus RNA yaitu Avian influensa virus (H5N1)
- SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrom ) Jednis Virus DNA yaitu Corona virus

Pada hewan :
- Rabies pada anjing, monyet, kucing. jenis Virus DNA yaitu RhabdoVirus
- tetelo / NCD (New Caste Disease ) jenis Virus DNA pada ayam menyerang sistem syaraf
- Parrot fever (pada unggas).
- Foot and mouth disease /FMD (penyakit kuku dan mulut) disebabkan Virus DNA yaitu FMDV pada sapi dan kerbau dan ternak .
- Kanker pada Ayam ( Rouse Sarcoma Virus) jenis Virus DNA yaitu RSV.

Pada tumbuhan :
- Mozaik atau bercak kuning pada tembakau (Tobacco Mozaic Virus), mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic).
- CVPD ( Citrus Vien Phloem Degeneration) menyerang pada pembuluh tapis jeruk.
- Tungro , kekerdilan pada padi.
- Potato yellow dwarf pada kentang.
- Tobacco necrosis pada tembakau.

Catatan:

HIV : Human Immunedeficiency Virus
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
Gejala-gejala yang timbul akibat AIDS :
berat badan menurun, kelenjar getah bening membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu dan bekeringat.
Cara penularan AIDS :
menular meallui cairan tubuh seperti cairan darah, getah bening, air liur, air seni, keringat, air mata dan sperma, yang menular dengan jarum suntik, donor darah, pembuatan tato, sikat gigi, alat cukur, air susu, keturunan dari placenta ibu dan hubugnan seksual.
ecegahan diri dari serangan virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin sehingga muncul kekebalan pada suatu individu tersebut. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Sampai sekarang ini penyakit karena virus dan belum ditemukan vaksinnya adalah influensa dan AIDS.



BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN

1. Pada Bakteri :

1.1. Bakteriofage.




2. Pada Tumbuhan :

2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.
2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk

3. Pada Hewan :
3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada
ayam dan itik.

Pada Manusia
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling
berbahaya adalah virus Hepatitis B.
4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies
4.3. Virus Polio >> penyebab polio
4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa
4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS
Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon

VIRUS

1.Jelaskan mengapa virus dikatakan sebagai bentuk peralihan antara benda mati ke makhluk hidup!
2.Gambarlah bakteriofag dan tunjukkan bagian-bagiannya!
3.Jelaskan manfaat virus bagi kehidupan!
4.Jelaskan mengapa embrio ayam dapat digunakan sebagai medium untuk mengembangkan virus!
5.Hampir semua orang pernah menderita influenza. Bahkan selama hidupnya, orang berkali-kali menderita influenza. Seringkali obat yang pernah berhasil meredakan influenza tidak lagi berhasil meredakan influenza yang selanjutnya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?